Pages

Senin, 02 Januari 2012

BAB 4
PERILAKU KONSUMEN

BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPEBAIKI KEPUTUSAN BELI

Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: 

1.      Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. 

2.      Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. 

3.      Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 

4.      Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.


BERBAGAI MACAM SITUASI PEMBELIAN

Secara garis besar jenis/tipe situasi konsumen dibagi menjadi 3 sesuai dengan waktu kegunaannya yaitu :
1. Situasi Komunikasi
2. Situasi Pembelian
3. Situasi Pemakaian

Situasi Komunikasi
Situasi Komunikasi adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi atau melakukan komunikasi. Komunikasi yg dilakukan bisa bersifat pribadi atau nonpribadi
Konsumen mungkin memperoleh informasi melalui :
1. Komunikasi Lisan dengan teman, kerabat, tenaga penjual, atau wiraniaga
2. Komunikasi non pribadi, seperti iklan TV, radio, internet, koran, majalah, poster, billboard, brosur, leaflet dsb
3. Informasi diperoleh langsung dari toko melalui promosi.

Situasi Pembelian
Situasi Pembelian adalah lingkungan atau suasana yang dialami/dihadapi konsumen ketika membeli produk dan jasa. Situasi pembelian akan mempengaruhi pembelian.
Misal: Ketika Konsumen berada di bandara, ia mungkin akan bersedia membayar sekaleng Coke berapa saja harganya ketika haus. Sebaliknya, jika ia berbelanja Coke di swalayan dan mendapatkan harganya relatif lebih mahal, ia mungkin sangat sensitif terhadap harga. Konsumen tsb mungkin akan menunda pembelian Coke dan mencari di tempat lain

Situasi Pemakaian

Misal: Konsumen Muslim sering memakai kopiah dan pakaian takwa pada saat sholat atau pada acara keagamaan. Kebaya akan dipakai kaum wanita pada acara pernikahan atau acara resmi lainya, dan jarang digunakan untuk pergi bekerja. Para Produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam memasarkan produknya, produk sering diposisikan sebagai produk untuk digunakan pada situasi pemakaian tertentu. Misalnya, ada pakaian resmi untuk ke pesta, pakaian olahraga, pakaian untuk kerja, pakaian untuk santai dan berolahraga.



STRUKTUR KEPUTUSAN BELI

Struktur keputusan membeli penting,karena sesudah menetukan kebutuhan dan mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli yang mempengaruhi konsumen

1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian. Para pemasar harus memusatkan perhatian pada konsumen yang diharapkan memutuskan untuk untuk membeli produk X dari alternatif lain yang mereka pertimbangkan uangnya untuk membeli komputer atau keperluan lain (membeli kamera, pakaian, dan buku)

2. keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu (ukuran, mutu, corak,dan sebagainya). Perusahaan harus menggunakan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen (untuk memaksimumkan daya tarik merk produk X, misalnya mahasiswa tersebut menentukan karakteristik dari komputer yang diinginkan yaitu laptop, Pentium 120, kemampuan memproses cepat, fasilitas lengkap (baterai, CD drive, mouse)

3. keputusan tentang merek
Konsumen memutuskan merk yang akan diambil. Perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk. Misalnya berdasarkan informasi yang dihimpun, mahasiswa tersebut memilih untuk mendapatkan komputer merk acer.

4. keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli (toko serba ada, elektronik, toko khusus dan lain-lain, perusahaan ( termasuk pedagang besar, pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. Misalnya mahasiswa tersebut mempunyai pilihan membeli di toko elektronik, toko khusus komputer atau agen tertentu. Disamping pertimbangan harga, ia mempertimbangkan pula layanan yang didapat baik pada waktu membeli layanan purna jual.

5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli. Perusahaan harus mempertimbangkan banyaknya produk tersedia untuk konsumen sesuai keinginan konsumen yang berbeda-beda.

6. keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan tersedia). Perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam penentuan waktu pembelian, yang juga mempengaruhi perusahaan dalam mengatur waktu produksi, pemesanan, periklanan dan sebagainya.

7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya, perusahaan harus mengetahui hal ini yang akan mempengaruhi dalam penawaran pembayaran (discount untuk tunai, kemudahan kredit, bunga rendah, dan lain-lain).


TAHAP – TAHAP DALAM PROSES PEMBELIAN

Tahap-tahap proses pembelian, yaitu :

1.      Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan eksternal ataupun internal.

2.      Pencarian Informasi
Proses mencari informasi secara aktif dimana konsumen mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan mencari-cari untuk mengetahui tentang suatu barang dan jasa. Secara umum, konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi.

3.      Evaluasi Alternatif
Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang rasional.

4.      Keputusan Pembelian
Faktor yang akan mempengaruhi keputusan pembalian adalah sikap orang lain (sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang), tujuan pembelian, persepsi seseorang terhadap barang dan jasa, dan faktor sosial serta budaya.

5.      Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen marasa puas maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu kembali. Namun, apabila konsumen tidak puas maka ia akan mengurangi ketidakcocokkannya dengan meninggalkan atau mengembalikanproduk tersebut atau mereka mungkin akan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut menjadi bernilai tinggi.


PERILAKU PEMBELI INDUSTRIAL

Lingkungan organisasi,intraorganisasi,interorganisasi dan inter individu,individual.


PROSES KEPUTUSAN BELI INDUSTRIAN

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni: 


1.      Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli. 


2.      Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal). 


3.      Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 


4.      Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan. 


5.      Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.


PENDEKATAN DALAM PEMBELIAN INDUSTRIAL 
Pendekatan langsung itu sendiri adalah pendekatan yang dilakukan industry kepada konsumen dengan cara langsung.pada posisi ini industri merupakan produsen utama serta produsen perantara.perantara disni dimaksudkan sebagai penghubung langsung dengan konsumen sehingga pada pendekatan langsung industri itu memiliki 2 fungsi sekaligus. fungsi yang utama sebagai produsen asli dan perantara pemasaran.
Pendekatan tidak langsung yang dilakukan industry kebanyakan berkaitan dengan produk yang dengan harga cukup tinggi.contoh dealer motor atau mobil.industri in tidak munkin menjual langsung kepada konsumen karena permintaan yang terus meningkat dengan produksi cukup banyak. sehingga industri in terfokus pada pembuatannya saja.

SUMBER




BAB 7
STRATEGI PENETAPAN HARGA

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HARGA?

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi  pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan.
Dalam menentukan harga, setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda – beda. Namun setiap strategi yang mereka jalankan masih memiliki tujuan yang sama. Pada dasarnya tujuan penetapan harga memiliki empat orientasi, antara lain yaitu :
1. Tujuan berorientasi pada laba
Setiap usaha selalu memilih penetapan harga yang bertujuan menghasilkan laba paling banyak. Namun karena besarnya persaingan, sehingga suatu usaha sering kesulitan dalam memastikan harga yang dapat menghasilkan laba paling banyak. Sebagai solusinya para pelaku usaha  menggunakan pendekatan target laba, yaitu besar laba yang sesuai dengan sasaran laba.
2. Tujuan berorientasi pada volume
Penetapan yang berorientasi pada volume, bertujuan menetapkan harga untuk mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar tertentu. Biasanya harganya lebih murah, dibandingkan harga yang berorientasi pada laba.
3. Tujuan berorientasi pada citra / image
Yaitu penetapan harga yang bertujuan membentuk citra atau image produk dari suatu usaha. Misalnya dengan memberikan harga paling rendah untuk menanamkan image murah pada produk yang Anda tawarkan.
4. Tujuan berorientasi pada stabilitas harga

Orientasi pada stabilitas harga bertujuan untuk menjaga kestabilan antara harga produk suatu usaha  dengan harga yang dimiliki para pesaingnya.
Berdasarkan tujuan penetapan harga yang telah dibahas, penentuan harga produk memiliki beberapa strategi yang dapat digunakan untuk produk baru maupun produk lama yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Berikut kami berikan beberapa cara / strategi penetapan harga yang dapat digunakan :
1. Strategi penetapan harga produk baru
Dalam menetapkan harga produk baru, usahakan menentukan harga yang dapat menarik minat pasar. Ada dua cara yang dapat digunakan dalam menetapkan harga produk baru, yaitu sebagai berikut :
  • Skimming price
Yaitu menetapkan harga yang tinggi pada produk baru, dengan disertai promosi yang besar – besaran. Kemudian semakin lama, harganya akan semakin turun. Misalnya pada produk elektronik seperti handphone, laptop, ataupun computer.
  • Penetration price
Penetration price adalah kebalikan dari skimming price, dengan menetapkan harga awal serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua kalangan guna membangun image pada konsumen.  Misalnya pada tarif layanan operator baru ( Axis )
2. Strategi penerapan harga produk yang sudah lama di pasaran
Untuk penetapan harga produk lama yang sudah beredar dipasaran, biasanya dapat berubah harga jika dipengaruhi adanya perubahan lingkungan pasar ataupun adanya pergeseran permintaan konsumen. Untuk mengatasi faktor tersebut, para produsen menggunakan tiga strategi penetapan harga sebagai berikut :
  1. Untuk mempertahankan posisi dalam pasar serta image yang telah tertanam di masyarakat, produsen menggunakan strategi untuk tetap mempertahankan harga yang ada di pasaran.
  2. Produsen menurunkan harga, namun jika menggunakan strategi tersebut produsen harus memiliki cadangan biaya yang besar karena harus menerima keuntungan yang kecil.
  3. Menaikan harga produk, strategi ini dilakukan suatu usaha untuk mempertahankan keuntungan yang diperoleh di tengah naiknya biaya produksi.
Selain strategi penetapan harga untuk produk baru dan produk lama, strategi penetapan harga yang mempengaruhi psikologis konsumen juga sering digunakan para pengusaha untuk meningkatkan penjualan. Misalnya dengan menetapkan harga yang cukup tinggi untuk membentuk image kualitas produk yang tinggi. Selain itu bisa juga dengan menetapkan harga ganjil yang sedikit lebih murah dari harga yang ditentukan agar konsumen mengira produk yang dibeli lebih murah, contoh barang yang harganya Rp 100.000,00 diganti dengan harga Rp 99.900,00 . Serta pemberian potongan harga tertentu apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak, juga dapat dijadikan strategi khusus untuk menarik minat beli konsumen. Adanya strategi penetapan harga yang digunakan, sangat berpengaruh terhadap penjualan produk usaha kita. Untuk itu gunakan strategi penetapan harga yang paling sesuai dengan produk Anda. Salam sukses.



FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT HARGA

Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perasahaan dalam menetapkan tingkat harga bagi produknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :

A.Kurva permintaan


Kurva yang menunjukkan tingkat pembelian pasar pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam. Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan karena itu adalah memahami faktor - faktor yang mempengaruhi harga pembeli. Negal telah mendefinisikan sembilan faktor yang mempengaruhi permintaan akan suatu produk yaitu : (Kotler, 2002:522)


1. Pengaruh nilai unik.
Pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unik.


2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidakmenyadari adanya produk pengganti.


3. Pengaruh perbandingan yang sulit
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti


4. Pengaruh pengeluaran total
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatan.


5. Pengaruh manfaat akhir
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersbut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.


6. Pengaruh biaya yang dibagi
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.


7. Pengaruh investasi tertanam
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.


8. Pengaruh kualitas harga
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas.


9. Pengaruh persediaan
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.

B. Biaya


Biaya merupakan faktor penting dalam menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah.

Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu :


1. Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Perusahaan harus membayar tagihan bulanan untuk sewa, gaji karyawan, dan lainnya.


2. Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi.

C. Persaingan


Persaingan dalam suatu industri dapat dianalisis berdasarkan faktor-faktor seperti:


1. Jumlah perusahaan dalam industri
Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun.


2. Ukuran relatif setiap perasahaan dalam industri.
Bila perasahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harganya.


3. Diferensiasi produk
Apabila perusahaari berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan sekalipun perusahaein itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.


4. Kemudahan untuk masuk (Ease ofentry) dalam industri.
Jika suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang sudah ada akan sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga.

D. Pelanggan


Permintaan pelanggan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait dan bahkan seringkali sulit memperkirakan hubungan antar faktor secara akurat.


KEPUTUSAN TENTANG HARGA

1.      STRATEGI MENETAPKAN HARGA GLOBAL
Strategi menetapkan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Harga kompetitif hanya dapat ditentukan dengan meninjau tingkat harga produk pesaing dan produk pengganti di pasar sasaran. Seperti yang akan kita diskusikan kali ini. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh informasi ini adalah mengunjungi pasar itu sendiri. Setelah tingkat harga ini ditetapkan harga dasar dapat ditentukan.
Empat langkah yang menentukan harga dasar adalah :
1.      menetapkan elastisitas harga dari permintaan. Permintaan yang tidak fleksibel memungkinkan harga yang lebih tinggi.
2.      buat perkiraan biaya tetap dan biaya variabel dari proses manufaktur dengasn volume penjualan yang diproyeksikan. Biaya adaptasi produk harus diperhtiungkan.
3.      tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
4.      pilih harga yang memberikan marjin kontribusi paling tinggi.
Penentuan akhir dari harga dasar dapat dibuat hanya setelah semua nunsur bauran pemasaran ditentukan. Semuanya ini termasuk strategi distribusi dan strategi komunikasi. Sifat dan panjang saluran dalam program pemasaran akan mempengaruhi marjin, seperti biaya periklanan dan komunikasi. Jelas, program pemasaran mempunyai pengaruh dramatis pada harga akhir produk.
Empat langkah di atas mungkin memberi kesan sederhana, tetapi kenyataannya tidak demikian. Seringkali tidak mungkin untuk memperoleh informasi yang pasti dan tepat yang akan menjadi dasar harga optimal. Di berbagai belahan dunia informasi pasar eksternal menyimpang dan tidak akurat. Hal yang sama juga berlaku untuik informasi internal. Di Rusia misalnya, riset pasar merupakan konsep yang relatif baru. Secara historis, informasi pasar terperinci tidak terkumpul dan menyebar. Di samping itu, manjaer di pabrik yang diswastakan menglami kesulitan menetukan harga, karena ada akunting biaya yang berhubungan dengan manufaktur seringkali tidak ada.
1.      Tujuan penetapan harga
harga di pasar internasional tidak terukir di atas batu, harga itu harus dievaluasi pada interval tertentu secara teratur dan disesuaikan bila perlu. Demikian pula, trujuan penetapan harga mungkin berubah-ubah tergantung pada tahap daur hidup produk dans ituasi kompetitif spesifik. Empat pendekatan harga yang paling sering dijumpai adalah meraup laba dari segmen pasar (market skimming), penetrasi pasar, menambahkan laba biaya produksi.
o    Market skimming
Strategi penetapan harga berdasarkan pada market skimming merupakan usaha dengan sengaja untuk mencapai suatu segmen pasar yang bersedia membayar harga tinggi untruk suatu produk. Dalam contoh seperti itu, produk harus menciptakan nilai yang tinggi bagi pembeli. Strategi penetapan harga ini seringkali dipergunakan dalam fase introduksi siklus hidup produk ketika kapasitas produksi dan persaingan terbatas.
o    Penetapan harga penetrasi
Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat uintuk bersaing untuk memperoleh pasar. Masyoritas perusahaan yang menggunakan penetapan jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada di kawasan Pasifik. Pabrik berskala efisien dan rendahnya tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan ini dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
o    Mempertahankan pasar (Market Holding)
Strategi mempertahankan pasar seringakali dipergunakan oleh perusahaaan yang ingin mempertahankan pengsa pasar mereka. Dalam pemasaran di suatu negara, strategi ini seringkali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga oleh pesaing. Misalanya, ketika salah satu perusahaan mengumumkan penurunan harga khusus, sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga.
o    Cost-plus/peningkatan harga.
Perusahaan yang terjun di bidang ekspor seringkali menggunkan strategi yang disebut strategi penetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di pasar global. Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih tua adalah metode akunting bniaya historis, yang menentukan jumlah semua biaya proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal sebagai metode estimated future cost (perkiraan biaya d masa depan)
2.      Menggunakan sumber pemasok sebagai suatu alat starategis dalam menetapkam harga produk.
Pemasar internasional mempunyai beberapa pilihan dalam menangani masalah peningkatan harga yang diuraikan dalam bagian akhir. Sebagian pilihan itu ditentukan oleh produk dan persaingan pasar. Pemasar produk jadi buatan dalam negeri mungkin terpaksa mengalihkan pembelian komponen tertentu dari sumber pemasok di luar negeri agar biaya yang ditetapkan dapat tetap kompetitif timur jauh dan amerika selatan muncul; dengan sumber yang menarik dengan biaya rendah.
Pilihan lain adalah low persen mengandalkan produk jadi dari luar negeri didekat atau dipasar itu sendiri pemilik pabrik dapat mengadakan pengaturan seperti perjanjian memberikan lisensi, usaha patungan atau transfer teknologi dengan pilihan ini pemilik pabrik bisa hadir yang ingin dimasuki
3.      Dumping
Dumping adalah strategi penetapan harga global yang penting. Kode anti dumping dari dari GATT yang diusahakan tahun 1979 mentapkan dumping sebagai penjualan produk impor dengan harga yang lebih rendah dari pada biasanya dikenakan pada produk yang sejenis dipasar domestik atau dinegara asal. Sebagai tambahan banyak negara memiliki kebijakan dan prosedur sendiri unutk melindungi perusahaan nasional dari praktik dumping. UU anti dumping A.S tahun 1921 yang diberlakukan oleh departemen keuangan A.S, tidak mendefisinikan dumping secara eksplisit tetapi merujuk pada persaingan yang tidak adil, akan tetapi kongres telah menetapkan dumping sebagai perdagangan yang tidak adil yang mengakibatkan “kerugian merusak atau menghalngi pendirian industri amerika”dengan kondisi seperti ini dumping terjadi kalau barang impor dijual dipasar A.S dengan harga yang lebih rendah dari pada biaya produksi ditambah margin laba atau dengan harga dibawah harga jual di negara pembuatnya.
Beberapa ahli ekonomi akan menolak dumping dalam jangka panjang, jika ini dilaksanakan ada sebuah peluang bagi negara untuk mengambil sumber yang memiliki biaya rendah bagi barang tertentu dan melakukan spesialisasi dibidang yang lain. Tipe dumping yang dilakukan bagi kebayakan perusahaan bersifat sporadis dan tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat dijadikan dasar andalan untuk merencanakan ekonomi sebaliknya keadaan ini akan menghancurkan perusahaan domestik
2.      PENGARUH LINGKUNGAN PADA KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA
Banyak sekali pertimbangan linkungan yang dihadapi oleh pemasar internasional diantaranya adalah inflasi, devlasidan revaluasi pengaturan dan subsidi di pemerintah tingkah laku kompetitif serta permintaaan pasar, diantara faktor ini bekerja saling barkaitan, misalnya inflasi disertai dengan pengaturan oleh pemerintah. Diskusi dari berbagai pertimbangan dapat diikuti di bawah ini.
1.      Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi
Inflasi atau perubahan harga yang selalu naik, merupakan fenomena diseluruh dunia. Inflasi memerlukan penyesuaian harga secara periodik penyesuaian ini dilakukan karena biaya meningkat yang harus dicakup dalam harga jual yang meningkat tadi. Persyaratan yang perlu dari penetapan harga dilingkungan yang menghadapi inflasi adalah mempertahankan margin operasi. Tidak peduli praktik acounting biaya bila sebuah perusahaan mempertahankan marginnya.perusahaan itu secara spesifik melindungi dirinya dari pengaruh inflasi.
2.      Devaluasi dan revaluasi
Dengan kurs sistem tukar mata uang mengambang devaluasi dan revaluasi terjadi ketika nilai mata uang berfluktuasi di pasar mata uang. Devaluasi merupakan menurunnya dari nilai mata uang terhadap mata uang yang lain. Sebaliknya revaluasi adalah menaiknya nilai mata uang terhadap mata uang yang lain.
3.      Kendali dan subsidi pemerintah
Bila tindakan pemerintah membatasi kebebasan menejemen untuk menyesuaikan harga dengan sendiri usaha unutk mempertahankan margin yang dikorbankan dengan kondisi tertentu, tindakan pemeriuntah merupakan ancaman serius terhadap kemampuan menghasilkan laba dari operasi anak perusahaan sebuah negara yang mengalami kesulitan keuangan dan berada ditengah krisis keuangan (misalnya kekurangan cadangan mata uang asing yang sebagian karena inflasi, sehingga terjadi pelarian modal) berada dalam tekanan untuk melakukan jenis tindakan. Keadaan ini terjadi dinegara Brasil dalam waktu bertahun tahun dan dalam berbagai keadaan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah segera bukannya mengungkapkan terjadinya inflasi dan kekurangan cadangan mata uang asing. Langkah-langkah seperti ini biasanya menggunakan pengendalian biaya secara umum atau lebih mungkin menggunakan pengendalian biaya secara selektif, kalau pengendalian harga selektif dipilih perusahaan asing lebih dikendalikan daripada bisnis lokal apalagi bila perusaahan asing kurang bisa memberikan pengaruh pada putusan politik pemerintah, seperti yang dimiliki oleh menejer lokal
4.      Tingkah laku persaingan
Seperti yang telah dikemukakan semua keputusan penetapan harga tidak hanya dipengaruhi oleh biaya tetapi juga oleh permintaan dan tindakan pesaing, jadi hambatan lain dari fleksibilitas manajemen untuk mempertahankan margin laba kotor dan laba operasional adalah tingkah laku persaingan. Bila persaingan tidak bisa menyesuaikan harga mereka sebagai respon peningkatannya bahkan bila sudah tepat mengetahui pengaruh naiknya biaya pada laba operasi akan amat menghambat dalam menyesuaikan harga yang diperlukan, sebaliknya bila pesaing memiliki pabrik dengan upah tenaga kerja yang rendah atau mencari pemasok dari negara dengan upah yang rendah sepertinya harga perlu diturunkan agar lebih kompetitif.
5.      Permintaan pasar
Hambatan akir dari kemampuan pemilik pabrik untuk menyesuaikan harga adalah pasar itu sendiri, sebuah perusahan harus waspada terhadap pengaruh penyesuaian harga terhadap permintaan produk ini. Tujuan dari suatu bisnis tidak hanya mempertahankan laba kotor dan laba operasional dengan menghasilkan laba sebesar mungkin. Dalam beberapa situasi pengurangan laba dapat menyebabkan laba yang lebih besar dari pada mempertahankan margin laba. Manajemen harus waspada terhadap kemungkinan ini.
3.      PENETAPAN HARGA TRANSFER
Penetapan harga transfer (trasfer princing) adalah penetapan harga barang dan jasa yang dipertukarkan dalam transaksi penjualan antar perusahaan, ketika perusahaaan bertambah luas dan menetapkan operasi desentralisasi, pusat laba perusahaan menjadi komponen yang menjadi penting dalam gambaran keuangan perusahaan secara umum. Suatu sistem rasional dari penetapan harga tranfer diperlukan untuk memastikan kemampuan penghasilan laba disetiap tingkat. Idealnya pusat laba desentrlisasi merupakan perolehan untuk mengukuran dan mengevaluasi untuk kerja disamping memotivasi menejemen tingkat divisi unutk mencapai sasaran korporasi. Kalau sebuah perusahaan memperluas operasinya melewati batas-batas negara dimensi dan komplikasi baru bertambah pada penetapan harga transfer.
o    Transfer sesuai dengan biaya
Perusahaan menggunakan pendekatan transfer sebesar biaya mengakui bahwa penjulan oleh afilasi internasional memberikan kontribusi pada kemampuan korporasi menghasilkan laba dengan menghasilkan dan efisiensi dalam operasi manufaktur domestik. Pendekatan ini mengasumsikan biaya yang lebih rendah menyebabkan presentasi perusahaan afiliansi lebih baik, yang akirnya menguntungkan seluruh organisasi
o    Penetapan harga pokok plus
Perusahaan yang mengikuti metode harga pokok plus mengambil posisi bahwa harga harus diperoleh untuk semua produk atau jasa pada setiap tahap gerakan melewati sistem korporasi, walaupun penetapan harga pokok plus dapat menghasilkan harga yang sama sekali tidak berhubungan dengan kondisi persaingan atau permintaan dipasar internasional, banyak pengekspor yang berhasil menggunakan pendekatan ini
o    Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan untuk bersaing dipasar internasional. Hambatan dari harga ini adalah dari harga pokok tetapi terdapat variasi yang cukup besar dalam penentuan harga pokok. Harus ada keputusan apakah harga yang dipakai didasarkan pada tingkat volume sebenarnya atau yang direncanakan.
o    Penetapan harga transfer yang menjaga jarak
Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang menjaga jarak” guna menggunakan pendekatan ini harga untuk menjaga jarak harus ditetapkan, hal ini imungkinkan akan sulit terealisasi kecuali untuk jenis produk komuditas. Harga penjaga jarak dapat menjadi sasaran bila tidak dipandang sebagai suatu titik melainkan suatau rentang deret harga hal penting yang perlu diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam produk yang dibedakan tidak menghasilakn harga spesifik yang dapat diperkirakan.
o    Peraturan perpajakan dan harga trnsfer
Karena korporasi global melakukan bisnis di dunia yang memiliki karakteristik tingkat pajak yang berbeda, terdapat intensif untuk memaksimalkan dinegara negara dengan tingkat pajak paling rendah dan meminimalkan penghasilan dinegara-negara dengan pajak tinggi. Pemerintah dengan sendirinya menyadari hal itu, akir-akir ini banyak pemerintah yang mencoba memaksimalkan pendapatan pajak nasional dengan memeriksa penghasilan perusahaan dan memberi mandat relokasi penghasilan dan pengeluaran.
o    Hambatan lain dalam penetapan harga internasional
1.      Kendala perusahaan dan sistem informasi
Penetapan transfer untuk meminimalkan kewajiban pajak dapat menyebabkan penyimpangan yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem pengendalian dan menggunakan kriteria berbeda untuk mengevaluasi prestasi kerja manajerial di tempat yang hampir tidak mengenakan pajak.
2.      Hambatan bea masuk dan tarif
Biaya dan laba korporasi juga dipengaruhi oleh besarnya bea masuk impor. Semakin tinggi bea masuk itu, semakin rendah harga transfer yang diinginkan. Tarif bea masuk dan pajak di sebuah negara tidak selalu menciptakan tekanan yang sama pada harga transfer.
3.      Pengaturan pemerintah
Seperti yang dicatat dalam bagian di atas mengenai pengaruh lingkungan pada penetapan harga, pengaturan pemerintah juga dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga transfer. Beberapa pengatruran pemerintah langsung mempengaruhi penetapan harga pasar di sebuah negara.
o    Usaha patungan
Usaha patungan menyajikan insentif untuk menentukan harga transfer pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dipergunakan dalan penjualan ke afiliasi yang sepenuhnya dimiliki sendiri, arena bagian yang diperoleh perusahaan dalam usaha petungan dari penghasilan kurang adari 100%. Laba yang diperoleh dari usaha patungan harus dibagikan.
Di bawah ini dipaparkan beberapa pertimbangan penetapan haarga transfer usaha patungan:
1.      Cara transfer akan disesuaikan sebagai respon perubahan kurs mata uang.
2.      Penurunan biaya manufaktur yang diharapkan akibat perbaikan dari kurva belajar (learning curve) dan bagaimana mancerminkan hal ini dalam harga transfer.
3.      Kemungkinan naik atau turunnya tingkat royalti kalau salah satu pihak dalam usaha patungna memperbaiki teknologi atau memperolehnya dari sumber lain.
4.      Perubahan pemasok produk atau kemampuan dari pemasok induk ke pemasok alterantif.
5.      Pengaruh persaingan pada volume dan marjin keseluruhan

4.      PENETAPAN HARGA GLOBAL:TIGA MACAM ALTERNATIF KEBIJAKAN
Kebijakan penetapan harga seperti apa yang harus dipegang oleh perusahaan global, kalau dipandang secara luas tiga posisi alterantif yang dapat diambil oleh sebuah perusahaan terhadap penetapan harga untuk seluruh dunia.
·         Perluasan/Etnosentris
Alternatif pertama dapat disebut sebgai kebijakan penetapa harga perluasan/etnosentris. Kebijakan ini mengharuskan harga suatu barang sama diseluruh dunia dan pengimpor menanggung ongkos kirim dan biaya impor.
·         Adaptasi/Polisentris
Alternatif kebijakn penetapan harga kedua disebutr adaptasi/polisentris. Kebijakan ini mengijinkan manajer anak perusahaan atau afiliasi menetapkan berapapun harga yang mereka rasa paling cocok untuk situasi yang mereka hadapi.
·         Penemuan baru/Geosentris
Pendekatan ketiga pada penetapan harga internasional disebut penemuan baru/geosentris. Dengan menggunakan pendekatan ini, sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga untuk diberlakukan di seluruh dunia dan tidak juga menyerahkan keputusan penentuan harga kepada anak perusahaan, tetapi mengambil posisi diantara keduanya.


PROSES PENETAPAN HARGA

proses penetapan harga terdiri atas sembilan tahap, yaitu:
(1) menentukan tujuan penetapan harga,
(2) memperkirakan permintaan untuk barang tersebut dan elastisitas harganya,
(3) mengantisipasi reaksi dalam persaingan,
(4) menentukan pangsa pasar yang dapat diharapkan,
(5) memilih strategi harga untuk mencapai pasar sasaran,
(6) mempertimbangkan kebijakan pemasaran perusahaan,
(7) memilih metode penghitungan harga,
(8) menetapkan tingkat harga, dan
(9) menyesuaikan struktur harga terhadap variasi dalam permintaan dan biaya di masing-masing segmen pasar. 


PENENTUAN HARGA DASAR DAN LABA YANG DIHARAPKAN

1 untuk menentukan harga jual kembali barang
2.untuk menentukan harga profit atau ke untungan dari suatu barang yang akan di jual
3.untuk melihat pertumbuhan atau perkembangan dari bulan ke bulan tahun ke tahun suatu barang yg di jual 


PENETAPAN HARGA DALAM KONDISI YANG TIDAK PASTI

Ada tiga cara yang paling utama dalam praktek penentuan harga marginal pada situasi ketidakpastian yaitu :
a.       Given Estimated Demand and Marginal Cost Curves.
b.      Given Estimated Price Elasticity and Marginal Cost.
c.       Given Estimates of Incremental Costs and Revenues.
            Pada situasi dimana Perkiraan Kurva Permintaan dan Kurva Ongkos diketahui, maka penentuan harganya adalah dengan menyamakan MR = MC didapat tingkat output yang memenuhi persyaratan tersebut. Kemudian besarnya tingkat output terebut dimasukkan pada persamaan kurva permintaannya didapat harga yang diinginkan untuk mencapai keuntungan maksimum.

SUMBER
 
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab10_penentuan_harga_dalam_praktek.pdf


BAB 9
STRATEGI PROMOSI DAN PERIKLANAN 

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN
 
Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen.

Tiga Unsur pokok dalam struktur proses komunikasi adalah :
 
1.Pelaku Konsumen
2.Material Komunikasi
3.Proses Komunikasi

 

Model proses komuknikasi
 

PENTINGNYA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Agar Komunikasi Pemasaran Efektif, perlu dipertimbangkan :
 
1.Penetapan tujuan dan respns komunikasi
2.Penentuan sasaran komunikasi (target Komunikasi)
3.Rancangan pesan dan media komunikasi
4.Pengembangan promotional mix
5.Penyusunan Anggaran
7.Evaluasi dan pengendalian komunikasi.
 

PERIKLANAN
 
Periklanan adalah sebuah promosi gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan.
Menurut Terence A. Shimp (2000:7) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Informing (Memberikan Informasi)
 
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa. Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek yang telah ada.
 
2. Persuading (Membujuk)
 
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permingtaan bagi merek perusahaan yang spesifik.
 
3. Reminding (Mengingatkan)
 
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

4. Adding Value (Menambah nilai) 
 
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut benar-benar independen. Promosi yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing. 

5. Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
 
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan penjual lebih kredibel.
Jika fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public Relations dengan baik
Periklanan Atau Promosi dapat dilakukan Pada Media Elektronik, pada media Cetak, dan Lain-lain. Dimana saja dan kapan saja. Contohnya Di TV, Radio, Koran Dan Majalah majalah.

 

PENJUALAN TATAP MUKA
 
Penjualan tatap muka adalah kegiatan mempromosikan suatu produk dengan cara mendatangi ke tempat konsumen berada, oleh seorang wiraniaga/salesperson. Dengan adanya kontak langsung antara wiraniaga dan konsumen, maka terjadilah komunikasi dua arah.

Sifat-sifat penjualan tatap muka adalah sebagai berikut :

1. personal atau adanya kontak langsung dengan konsumen
2. tanggapan langsung atas pertanyaan/reaksi konsumen
3. mempererat hubungan dengan konsumen, apabila sikapnya memuaskan
4. biaya operasionalnya cukup tinggi.

 


 
PROMOSI PENJUALAN

Promosi Penjualan Dilakukan Untuk menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.



PEMASARAN LANGSUNG
 
Pemasaran langsung merupakan komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang dibidik secara seksama baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina hubungan pelanggan yang berlangsung lama.


Manfaat Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung memberikan manfaat bagi pelanggan dalam banyak hal seperti :


a. Rasa senang, nyaman, dan bebas dari pertengkaran
b. Menghemat waktu
c. Pemilihan barang dagangan yang lebih banyak
d. Dapat melakukan perbandingan dengan melihat-lihat catalog surat dan layanan belanja online.
e. Dapat memesan barang dengan mudah
f. Interaktif dan segera

Pemasaran langsung juga memberikan manfaan untuk penjual seperti :


a. Menekan biaya dan meningkatkan kecepatan dan efisiensi
b. Dapat ditentukan waktunya agar menjangkau calon pelanggan pada saat yang paling tepat.
c. Medium global
d. Fleksibel
e. Pemasar langsung dapat membeli daftar alamat surat yang memuat nama-nama hampir semua kelompok (orang kidal, orang yang kegemukan, serta jutawan)
f. Dapat membina hubungan yang berkesinambungan dengan pelanggan,
g. Dapat menggunakan sejumlah saluran untuk menjangkau calon pelanggan


SUMBER

http://veneziaamanda.blogspot.com/
http://www.google.co.id